Langsung ke konten utama

Abdul Nashir “Setiap orang mempunyai hakikat, yaitu bermanfaat bagi orang lain”



Sosok yang akan dihadirkan kali ini adalah sosok yang sangat menginspirasi dikalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa FISIP Untirta. Pria yang menyandang status sebagai mahasiswa semester 5 Ilmu Komunikasi konsentrasi Public Relation ini dikenal sebagai orang yang supel, gemar berbicara di depan umum, dan termasuk orang yang humoris. Ia bukan hanya menyandang status sebagai mahasiswa saja, tetapi sekaligus menyandang status sebagai Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe) 2014. Pria ini bernama Abdul Nashir.
Sebagai Duta Mahasiswa GenRe 2014, ia bisa terbilang sebagai duta yang berprestasi. Hal ini terbukti karena ia berhasil memborong prestasi dalam 4 tahun terakhir ini. Baik prestasi di tingkat regional, provinsi, maupun nasional. Prestasi-prestasi yang pernah ia raih pada tingkat regional diantaranya adalah menjadi juara 2 lomba artikel tingkat Universitas  tahun 2013, juara 1 lomba artikel se-FISIP Untirta yang diadakan oleh orange tahun 2014, menjadi Duta Anti HIV AIDS dan Narkoba Kabupaten Sukabumi tahun 2011. Sedangkan pada tingkat provinsinya adalah menjadi juara 1 Duta Mahasiswa GenRe Provinsi Banten tahun 2014, finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Provinsi Banten 2014. Tidak berhenti pada tingkat provinsi saja, ia pun mendapatkan beberapa prestasi di tingkat nasional, diantaranya menjadi Finalis dan Pemakalah Lomba Paper di The First National Educatin Conference tahun 2013, Grand Finalis Pemilihan Duta Mahasiswa GenRe tahun 2014, dan menjadi juara 2 kategori Smart GenRe di Jambore PIK Remaja Mahasiswa Unggulan tahun 2014.
Prestasi-prestasi tersebut pastinya tidak datang dengan sendirinya. Butuh proses pencapaian yang tidak mudah tentunya. Abdul mengatakan bahwa hal terpenting yang diperlukan untuk mencapai apa yang diinginkan adalah melakukan segala hal dari hati, menjadi diri sendiri, dan berdoa.  “Berdasarkan pengalaman saya saat mengikuti Pemilihan Duta Mahasiswa GenRe 2014, peserta yang berhasil menjadi juara di tingkat nasional adalah mereka yang benar-benar menjadi diri sendiri. Dan tak lupa juga bahwa kita tidak bisa melepaskan peranan Tuhan dalam segala hal” ujarnya. Ia juga menambahkan, bahwa segala sesuatu yang dijalankan haruslah terencana dengan sebaik mungkin.
Abdul Nashir mengaku bahwa prestasi-prestasi yang diraihnya selama ini merupakan wujud pengembangan dari bakat-bakat yang dimilikinya. Khususnya bakatnya di bidang public speaking yang ia kembangkan hingga akhirnya bisa menjadi cikal bakal terpilihnya sebagai Duta Mahasiswa GenRe 2014 di Provinsi Banten. Status sebagai Duta Mahasiswa GenRe bukanlah hal yang mudah untuk dijalankan. Karena tugas dari seorang duta bukanlah hanya menjadi icon atau maskot dari suatu hal atau program, tetapi tugas seorang duta yang terpenting adalah bisa menjadi contoh bagi orang lain, terutama orang-orang yang berada disekitarnya. “Bermanfaat bagi orang lain” itulah prinsip yang berusaha Abdul Nashir praktikan sebagai seorang Duta Mahasiswa GenRe. Menurutnya, dengan jalur ini ia bisa berbagi ilmu, berbagi informasi, memberikan contoh kepada orang lain, dan melakukan hal-hal bermanfaat lainnya sehingga ia bisa memenuhi hakikatnya sebagai manusia. “Karena menurut saya, jika tidak bisa bermanfaat bagi orang lain, kita belum menjadi manusia yang seutuhnya” ujarnya.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Duta Mahasiswa GenRe, ia memiliki tujuan untuk bisa membantu membentuk remaja-remaja yang cerdas merencanakan pendidikan, karir, dan pernikahan. Dengan cara , memberikan percontohan bagaimana merencanakan pendidikan yang baik, memikirkan karir dengan matang, dan melaksanakan pernikahan di usia yang ideal. Tidak hanya dalam ketiga bidang itu saja, tetapi ia juga berusaha untuk mencontohkan dalam bidang akademik. Dengan cara berprestasi di bidang akademik. Hal ini bertujuan untuk memberitahukan bahwa keaktifannya sebagai Duta Mahasiswa GenRe tidak mengganggu pendidikannya. Begitupun dengan kegiatan-kegiatan di bidang lainnya, bukan hanya kegiatan sebagai duta saja.
Pada akhir wawancara, ia berpesan kepada para mahasiswa agar bisa merencanakan masa depan denganbaik dan melaksanakan pendidikan dengan baik pula, salah satunya dengan cara lulus di waktu yang tepat. Karena menurutnya tepat waktu belum tentu waktu yang tepat seiring dengan kesiapan kita untuk terjun langsung ke masyarakat. Ia juga berpesan agar para mahasiswa sepatutnya sudah bisa merencanakan karirnya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia pekerjaan yang berat.Setelah melaksanakan pendidikan dengan baik dan mempersiapkan karir, maka mahasiswa diharapkan bisa merencanakan pernikahan yang baik pula, yaitu menikah di usia yang ideal. Dan yang terpenting adalah untuk menghindari Triad KRR yaitu narkoba, sex bebas, dan HIV/AIDS. Pesan yang terakhir, harus banyak mencari informasi-informasi peluang untuk bisa lebih mengembangkan kemampuan yang ada di dalam diri sendiri sehingga bisa mendatangkan prestasi dan keuntungan-keuntungan lain yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.(Gabriella)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYO, KENALI FISIP-MU !

Brotherhood !!! Bagi sebagian besar mahasiswa Untirta pasti tidak asing lagi dengan kata tersebut. Kata ‘brotherhood’ merupakan jargon atau kata kunci dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untirta. Fakultas yang baru berusia 12 tahun ini merupakan fakultas termuda di Untirta. Fakultas orange ini didirikan pada tahun ajaran 2002/2003 yang diresmikan dengan surat keputusan nomor   124/0/2004 sesuai dengan SOTK. Sebelum dijuluki sebagai ‘Fakultas Orange’, FISIP Untirta dikenal sebagai fakultas yang identik dengan warna biru yang menyerupai warna biru telur asin, yang lebih cenderung berwarna abu-abu. Mengapa demikian? Karena FISIP Untirta merupakan fakultas yang bernuansa politik dan warna abu-abu dianggap sebagai simbolisasi dari politik, maka tercetuslah warna tersebut sebagai identitas dari FISIP Untirta. Namun penetapan warna tersebut sebagai identitas dari fakultas termuda di Untirta ini tidak bertahan lama, hingga akhirnya diputuskan agar diganti dengan warna O

Menulis Sebagai Hobi

Setiap orang lahir dengan potensi dan kemampuan yang berbeda-beda dan tentunya masing-masing individu memiliki selera dan ketertarikan yang berbeda terhadap suatu hal. Bukanlah sesuatu yang perlu dijadikan perdebatan ketika seseorang menyukai sesuatu tetapi orang lain tidak sepaham dengan apa yang kita rasakan. Hobi, satu kata yang menggambarkan hal yang kita gemari, sukai, dan senangi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hobi adalah kegemaran atau kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. Hobi juga sering dianggap sebagai kegiatan yang dapat menenangkan pikiran seseorang. Ada begitu banyak hobi yang ada di dunia ini. Semua kegiatan yang dapat kita lakukan bisa menjadi hobi kita. Mulai dari kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang sampai kegiatan yang paling aneh sekalipun. Diantaranya seperti menonton film, mendengarkan musik, berenang, bermain sepeda, menulis, dan sebagainya. Dari sekian banyaknya hobi yang ada, karena penulis merupak

Mengkroscek Sejarah Dari Kuncen Banten Girang

Setiap tempat dan daerah pasti memiliki sejarahnya masing-masing. Latar belakang, asal muasal, kultur masyarakat terdahulu merupakan hal-hal yang amat menarik untuk diulik dan dipelajari. Tetapi nyatanya, tidak semua sejarah yang kita baca di buku-buku pelajaran sekolah ataupun literatur lainnya merupakan fakta yang sebenarnya terjadi. Termasuk di tanah Jawara ini, khususnya di daerah Banten Girang. Memiliki sejarah panjang yang sedikit orang lain ketahui. Bahkan ada beberapa yang salah menafsirkan sejarah yang ada. Saya merasa beruntung sekali bertemu sosok seperti Abah Hasan. Beliau merupakan kuncen dari situs wisata Banten Girang. Sama seperti kuncen situs-situs wisata sejarah lainnya, Abah Hasan mendedikasikan hidupnya untuk menjaga situs Banten Girang tersebut. Abah Hasan mulai menjadi kuncen situs Banten Girang sejak ia masih berusia 12 tahun. Lelaki yang memiliki nama asli Abdu Hasan ini meneruskan profesi turun temurun dari kakek dan neneknya sebagai kuncen Banten Gi